Indonesia: Film yang di cekal

Sebelummnya, Maaf jika saya menggunakan bahasa yang sulit untuk anda pahami, :) Karena saya hanyalah manusia biasa Haha.Apakah anda penonton film sejati? Apa judul film yang anda sukai? Dan film dengan genre apa yang membuat anda penasaran?Saya bukan penonton sejati, saya juga tidak memiki film favorite dan tetapi jika di tanya tentang genre sebuah film, saya lebih menyukai sebuah film dengan genre Action, selain menegangkan kita yang menonton juga seolah-olah ikut berperan dalam film tsb. Tetapi, walaupun saya bukan penonton sejati, film yang membuat penasaran saya juga adalah film-film yang dicekal, pertanyaannya kenapa mesti dicekal? hehe Bingung, gak tau tu... Seburuk dan sebagus apa film tsb. Apakah karena penontonnya banyak mengikuti adegan yang ada dalam film tsb, atau mungkin film tsb mengajarkan hal yang bertentangan dengan UU.Kali ini saya akan berbagi informasi (Judul filmnya Doang hehe) tentang film Indonesia yang dicekal.
  • Pagar Kawat Berduri (1961)
  • Tiada Jalan Lain (1972)
  • Inem Pelayan Seksi (1976)
  • Yang muda yang bercinta (1977)
  • Kuda Kuda Binal (1978)
  • Jurus Maut (1978)
  • Bung Kecil (1978)
  • Buah Hati Mama (1983)
  • Pembalasan ratu laut selatan (1988)
  • Buruan Cium Gue (2005)

Nah itu tadi adalah judul film Indonesia yang dicekal. Sahabat Blogger udah ada yang nonton semua film tsb gak ya?
Silahkan tinggalkan jejak anda di kolom komentar, Semoga postingan kali ini dapat bermandaat untuk pembaca. Amin...
Terima Kasih dan Salam Blogger.

Belajar Shorcut Dasar MS Word

Belajar Shorcut Dasar MS Word

Selamat berjumpa kembali sahabat blogger, udah lama buanget gak nge-post J
Kali ini saya ingin berbagi sedikit trik dasar shortcut untuk MS Word. Kali aja sahabat blogger ada yang belum tau haha… tetapi 100% saya yakin, klo sahabat blogger udah tau ini, jadi berhubungan dengan sahabat blogger sudah tahu, postingan saya kali ini saya persembahkan untuk adek adek kita yang masih duduk dibangku sekolah. Selamat belajar dik…Cemungut …!!!

Shortcut MS Word: 
SHORTCUT
PENJELASAN
CTRL + A
Blok All (Memilih semua teks)
CTRL + B
Bold (Menebalkan semua teks atau beberapateks yang telah anda pilih atau sudah anda blok)
CTRL + C
Copy (Salin atau Menyalin teks)
CTRL + D
Font (Menu pilihan gaya dan ukuran font)
CTRL + E
Center (Posisi teks berada ditengah)
CTRL + F
Find (Membuka menu find)
CTRL + G
Go to (Tab Go to pada menu find)
CTRL +H
Replace (Tab replace pada menu find)
CTRL + I
Italic (Teks miring)
CTRL + J
Justify (Teks rata kiri-kanan)
CTRL + K
Insert Hyperlink (Membuka menu Insert Hyperlink)
CTRL + L
Align Text Left (Teks rata kiri)
CTRL + M
First line Indent / Left tab (Menggeser mistar Doc)
CTRL + N
New (Membuka atau membuat document baru)
CTRL + O
Open (Membuka tempat penyimpanan file)
CTRL + P
Print (Menu Print)
CTRL + Q
Menghilangkan nomor urut
CTRL + R
Align Text Right (Teks rata kanan)
CTRL + S
Save (Menyimpan file)
CTRL + T
Mirip CTRL + M beda tipis :)
CTRL + U
Underline (Garis bawah teks)
CTRL + V
Paste (Menempelkan teks setelah di Copy)
CTRL + W
Save and Close Ms.Word (Menyimpan sekaligus menutup laman kerja)
CTRL + X
Cut (memotong teks yang sudah diblok terlebih dahulu)
CTRL + Y
Redo (mengulangi / balasan Undo)
CTRL + Z
Undo (Membatalkan / balasan Redo)
CTRL + [
Mengurangi atau memperkecil ukuran teks
CTRL + ]
Menambah atau memperbesar ukuran teks

Selamat mencoba, baca juga artikel yang satu ini, tentang cara membuat tabel di postingan blog
Semoga artikel kali ini bermanfaat untuk kita semua. Amin

Cara membuat tabel di postingan Blog

Sok tau ni... (padahal gak tau) hahaha....
Ok lah klo begitu, sebelumnya D.K Blog sudah membuat postingan yang berjudul Cara Membuat Daftar Isi di MS word 2007  semoga saja postingan tsb dapat membantu teman teman yang membutuhkan, Amin.
O iya... Sebelumnya saya ingin menjelaskan sedikit perubahan dipostingan blog ini, jika kalian membuka atau melihat tiap postingan saya, dimana anda akan menemukan kalimat "berbagi Cerita, Dayak Kanayatn dsb" dibagian awal kalimat, itu semua dikarenakan blog ini menglami banyak perubahan nama :) so harap maklum saja mas bro namanya juga manusia hehe...
Ok kita langsung ke topik utama, pada tutorial kali ini saya ingin berbagi sedikit trik membuat tabel atau table di postingan blog, bahan yang harus anda siapkan adalah MS word atau mungkin anda sudah menyiapkan bahan yang siap untuk anda posting tetapi, maka dari itu mari kita mulai langkah demi langkah agar tabel yang ingin kita muat dalam sebuah postingan blog terlihat lebih bagus dan lebih rapi :)
Berikut adalah langkah-langkahnya
  • Buka MS Word anda (Sebagai contoh saya menggunakan MS Word 2007)
  • Pada Menu Bar MS word anda, pilih Insert kemudian pilih table


  • Langkah berikutnya silahkan anda Tentukan Jumlah Kolom yang anda butuhkan


  • Setelah kolom - kolom sudah terisi sesuai dengan data yang anda butuhkan, simpan atau tekan CTRL + S. Pada bagian ini pilih Web Page, Filtered

  • Berikut adalah contoh file yang baru saja kita disimpan, mirip google chrome hehe, silahkan anda buka file tsb.


  • Seteleh dibuka maka akan terlihat table yang  telah kita buat tadi tampil digoogle. Pada tampilan ini, Silahkan tekan CTRL + U.

  • Jika anda sudah menekan CTRL + U dengan benar, maka akan terlihat tampilan persis dengan gambar yang ada dibawah ini.

  • Sejauh ini, kita telah berhasil membuatnya, tinggal bagaimana cara agar table tsb tampil di postingan kita.
  • Langkah selanjutnya atau langkah terakhir, silahkan anda cari <table jika sudah ketemu blok mulai dari <table sampai </table>. Setelah di blok, kemudian Copy. Langkah selanjutnya adalah langkah dimana kita akan menampilkan table di postingan blog kita, seperti biasanya buka Blog anda - pilih Entri Baru - pada entri baru Pilih HTML dan pastekan tabel yang sudah anda copy tadi di laman kerja anda.
  • Langkah selanjutnya, Save dan Publikasikan
Selesai... hehe..
Semoga postingan kali ini dapat bermanfaat untuk kita semua, terima kasih banyak atas kunjungan anda.

Seni rupa Dayak Kanayatn

Seni rupa Dayak Kanayatn

Mari mencari tahu apa saja Seni rupa Dayak kanayatn. Kali ini saya akan mencoba membahas kesenian dalam bentuk seni rupa. Dalam artikel seni pertunjukan dayak kanayatn ini, terdapat beberapa kesenian yang menjadi ciri khas budaya dayak kanayatn. Salah satu contoh seni pertunjukan dayak kanayatn adalah seni rupa. Menurut saya, seni rupa adalah sebuah kerajinan tangan. Benar gak bro?? (#mikir hehe)
Nah... Adapun kesenian yang meliputi seni rupa dayak kanayatn adalah sebagai berikut:

Seni Pahat dan Seni Ukir
Seni patung dalam masyarakat Dayak Kanayatn biasa disebut pantak. Pantak merupakan simbol penting dalam pemujaan sebagai penggambaran arwah nenek moyang yang telah meninggal. Pantak dibuat untuk menangkal roh jahat yang mengancam warga (malapetaka). Biasanya dipasang di jalan masuk kampung maupun panyugu.
Seni topeng dan seni patung saat ini sukar sekali ditemukan, terutama ketika agama Kristen dan Islam mulai masuk dalam kehidupan orang Dayak.
Bentuk kesenian ini dilarang karena dianggap menyembah berhala atau bertentangan dengan konsep keimanan yang berlaku dalam agama tersebut.
Seni ukir merupakan salah satu bentuk penyimbolan yang paling menonjol dalam kebudayaan Dayak. Karakter kehidupan dan budaya masyarakatnya tergambar dalam kesenian tersebut, sehingga dengan melihat kesenian itu dapat diketahui kebudayaan suku yang bersangkutan.
Hal ini karena kesenian tradisional tumbuh sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat diwilayahnya, dengan demikian ia mengandung sifat-sifat atau ciri-ciri yang khas dari masyarakatnya pula.
Seni ukir biasanya terdapat pada ornamen tiang utama rumah panjang atau tiang teras. Selain itu juga ada tiang sandung (tempat menyimpan tulang orang mati) yang didirikan di depan rumah penduduk sebagai lambang keperkasaan sesorang. Di bagian atap tiang sandung dihiasi ukiran burung enggang yang melambangkan keagungan dan kewibawaaan tuan rumah.
Ketika arus modernisasi masuk dalam kehidupan orang Dayak, seni ukir ini hampir tidak ditemukan lagi, seiring musnahnya rumah panjang dan pengaruh agama baru.
Seni ukir telah tergantikan dengan pekerjaan lain untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga segala macam kesenian yang tidak dapat bertahan telah terpinggirkan atau digantikan dengan pekerjaan lain yang lebih menguntungkan dan dianggap dapat mengatasi masalah perekonomian hidup masyarakat Dayak Kanayatn secara umum.
Hal ini berkaitan dengan istilah “negara yang sedang berkembang”, dimana pengertian proses pengintegrasian unsur-unsur tradisional untuk suatu solidaritas nasional, mencakup juga pengembangan hasil integrasi unsur-unsur tadi untuk peningkatan kesejahteraan kehidupan bangsa yang menjunjung unsur-unsur kebudayaan itu.
Warisan lama yang berbentuk pengaturan kehidupan material yang dianggap tidak mungkin bisa mengatasi tuntutan persoalan mereka yang baru akan ditinjau kembali dan diusahakan pembaharuan”.
Oleh karena itu seni ukir yang dianggap tidak dapat mengatasi permasalahan ekonomi ditinggalkan dan diganti dengan pekerjaan lain yang dianggap mampu mengatasi masalah mereka. Selain itu tidak ada pengenalan dan pembelajaran kepada generasi berikutnya mengenai kesenian tersebut, sehingga kaum muda Dayak Kanayatn tidak banyak mengetahui tentang seni ukir yang pernah ada dalam kebudayaan mereka.
    Seni Anyam
    Kegiatan kreatif bagi masyarakat Dayak Kanayatn adalah seni anyam. Seni semacam ini sudah lama diwariskan secara turun-temurun. Bahannya kebanyakan dari rotan, sedangkan hasilnya berupa bakul-bakul kecil dan besar, keranjang, topi besar atau caping yang motifnya beragam.
    Disamping itu ada pula seni menganyam mute warna-warni yang dijadikan baju, ikat kepala, sampai kepada gantungan kunci dan tempat pena sebagai souvenir.

    Seni Menempa Besi

    Masyarakat Kanayatn banyak yang pandai menempa besi yang biasa disebut pantanatn.
    Beragam bentuk benda atau alat dari hasil pekerjaan menempa besi memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu untuk melambangkan keterikatan mereka dengan adat dan tradisi. Hasilnya berupa parang, seraut, beliung (sejenis kampak) dan lain sebagainya.


    Seni Tenun 
    Menenun dikerjakan sebagai pekerjaan sambilan kaum wanita Dayak Kanayatn.
    Pekerjaan ini menggunakan alat sederhana dan tradisional. Barang yang menghasilkan terbilang indah dan unik, seperti baju adat yang dihiasi oleh motif-motif tradisional Dayak Kanayatn.
    Masuknya modernisasi menyebabkan perkerjaan tenun telah ditinggalkan masyarakat.
    Hal ini karena perkembangan zaman menuntut masyarakat untuk bersaing disegala bidang kehidupan yang berorientasi pada peningkatan ekonomi. Mereka menganggap bahwa pekerjaan menenun banyak memboroskan waktu dan hasilnya tidak dapat dijadikan penunjang perekonomian, sehingga pekerjaan ini ditinggalkan dan tidak dikerjakan lagi.
    Akhirnya kesenian yang sebenarnya berpotensi besar bagi penunjang kehidupan ekonomi dan budaya telah tenggelam ditinggalkan pemiliknya sendiri.

    Seni tari dan seni musik Dayak Kanayatn

    Dari berbagai macam adat dan kesenian budaya yang ada di Indonesia ini, Pada artikel kali ini saya ingin membahas tentang "Seni pertunjukan Dayak Kanayatn".
    sebelumnya, saya telah membahas "seni rupa dayak kanayatn" Dan pada artikel kali ini, saya sudah menyiapkan atau menyajikan beberapa seni pertunjukan yang berasal dari suku dayak kanayatn, Kalimantan Barat, yakni  Seni tari dan Seni Musik.
    Kita langsung ke TKP saja ya mas bro, berikut adalah kesenian yang dimiliki oleh suku dayak kanayatn. Selamat Membaca ....
    Seni Tari
    Seni tari Dayak Kanayatn umumnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tari untuk upacara ritual dan tarian kesenian.
    Perbedaan yang mendasar dari kedua bentuk kesenian itu teletak pada proses penggunaannya, sebagai tarian ritual khusus dibawakan pada upacara ritual.
    Tarian tersebut dianggap sakral dan harus digunakan pada tempatnya. Tarian kesenian tradisi, walaupun terkadang sama-sama diperuntukan dalam konteks upacara, namun hanya sebagai hiburan yang dibawakan sesudah upacara inti selesai dan dapat digunakan dalam konteks lain.
    Ada beberapa jenis tarian upacara ritual dalam masyarakat Dayak Kanayatn, antara lain tari Amboyo, tari Totokng, tari Baliatn. Tari Amboyo adalah tari yang digunakan pada upacara Naik Dango, yaitu upacara syukuran padi atau pesta panen.
    Tari Totokng adalah tarian yang digunakan pada upacara Notokng, yaitu upacara penghormatan kepada kepala kayauan. Upacara ini dilakukan untuk membuang sangar atau dosa bekas pekerjaan mengayau (berburu untuk memotong kepala) jaman dahulu, dan memohon agar selalu diberikan keselamatan.
    Tari Baliatn adalah tarian yang digunakan dalam upacara Baliatn. Semua tarian yang dibawakan dalam upacara itu senantiasa diiringi irama musik Dayak Kanayatn. Penggunaan musik dan tarian tersebut disesuaikan dengan upacara, sehingga masyarakat Dayak Kanayatn banyak mempunyai jenis tarian dan musik yang terkait erat dengan upacara.

    Seni Musik
    Musik tradisional bagi masyarakat Dayak Kanayatn merupakan salah satu aspek kebudayaan yang memiliki bentuk dan ciri khas dari setiap kelompok.
    Meskipun demikian, hampir semua kelompok mempunyai ciri-ciri dasar yang hampir sama antara satu dengan lainnya. Musik itu pada umumnya ditampilkan sebagai bagian upacara besar dalam siklus kehidupan dan peringatan waktu tertentu. Disamping itu digunakan pula sebagai hiburan, seperti dalam kesenian Jonggan.
    Irama musik Dayak Kanayatn tergolong musik yang sangat fleksibel, sehingga dapat digunakan dalam upacara atau untuk mengiringi kesenian lain sebagai hiburan, seperti iringan tari, teater daerah, dan bentuk sajian tunggal (komposisi). Adapun jenis-jenis irama musik Kanayatn adalah sebagai berikut:
    • Irama Musik Bagu. Irama musik ini diciptakan oleh Abakng Nyawatn. Menurut tradisi lisan proses penciptaannya terinspirasi dari tujuh riam yang terdapat di sungai Bagu, sehingga musik tersebut dianggap sebagai replika bunyi dari ketujuh riam tersebut. Irama musik ini dibagi menjadi 7 bagian, yaitu Bagu, Samoko Lajakng, Samoko Batimang, Samoko Bagantung, Samoko Tapang, Taredek, dan Marense’. 
    • Irama Musik Jubata. Irama musik Jubata dicipatakan oleh seorang Pamaliat (dukun) yang bernama Ne’ Ape’ Mantohari. Irama musik ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu Jubata Lajakng atau Jubata Manta’, Jubata Masak, Jubata Bagael atau Jubata Babulakng, Pate Mangkok atau Jubata Pulakng. 
    • Irama Musik Totokng. Pencipta irama musik Totokng adalah Samine Nak Janyahakng Tatek. Menurut cerita lisan beliau diajari langsung oleh roh halus bernama Kamang Mantekng. Irama musik ini dibagi menjadi enam bagian, yaitu Totokng Maniamas, Totokng Palanteatn, Totokng We’ Ongan, Totokng Binalu, Ledang Lajakng, dan Ledang Panyaot. 
    • Irama Musik Bawakng. Irama Bawakng berasal dari Ne’ Saruna Nak Ujatn Jantu’. Menurut cerita beliau mendapatkan pengetahuan tentang irama musik tersebut dari Ne’ Nyala’ Nang Nukukng Pajaji. Musik ini dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu Bawakng Lajakng, Bawakng Samoko, Bawakng Nyangkodo, Bawakng Joragan, Bawakng Kadedeng, Bawakng pulo atau Bawakng Panca, dan Bawakng Baramutn. 
    • Irama Musik Dendo. Irama musik ini berasal dari Ne’ Dara Enokng. Ia memperoleh pengetahuan irama musik tersebut dari Sinede Pamalitn Pujut. Irama musik ini dibagi mejadi tiga bagian, yaitu Dendo 1, Dendo 2, Dendo 3.
    • Irama Musik Panyinggon. Irama musik ini diperkenalkan oleh Ne’ Rendeng yang dipelajari langsung dari Sijore Pamaliatn Mawing. Musik ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu Panyinggon, Kaldoleng, Gundali, Denayu. 
    • Irama Musik Sipanyakng Kuku. Irama musik Sipanyakng Kuku diciptakan oleh Ne’ Tumas yang dipelajari dari Oera Pamaliatn Buntianak. Musik ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Sipanyakng Kuku, Dara Enek, dan Sigurinti. 
    • Irama Musik Ngaranto. Irama musik ini diciptakan oleh Dayakng Dadompa yang dipelajarinya langsung dari Bang Kire Pamaliatn Subayatn. Irama musik ini dibagi menjadi sembilan belas bagian, yaitu Singkaluma’, Patabakng Urakng Mati, Guruh Ari atau Ola’ Oleh, Anyut-anyut Titisawa, Gora’-Gora’, Jaja’ Nyango, Ne’ Nange, Titi Bajoa, Batakng Singunang, Tingkakok, Saka Barime, Rumah Ne’ Jule, Rangkat Tabu, Sare Andang, Soka’ Soke, Ranto Padakng, Rindu’ Ati, Burukng Bapuput, dan Danakng Liokng.
    • Irama musik Dayak Kanayatn merupakan tabuhan pokok yang banyak digunakan sebagai iringan tari dalam ritual perdukunan dan ansambel kesenian Jonggan. Selain tabuhan tersebut terdapat pola tabuhan Melok untuk mengiringi tarian pencak (silat) dalam upacara Pangka’, kemudian tabuhan Amboyo yang digunakan dalam upacara Naik Dango.
    Kritik & Saran Anda: Sematkan di kolom komentar

    Tradisi Lisan dan Adat Dayak Kanayatn

    Tradisi lisan Dayak Kanayatn sama halnya dengan adat yang berlaku dalam kehidupan mereka. Adat ini meliputi seluruh aspek kehidupan dan berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Ia mengatur kehidupan masyarakat dalam berinteraksi.
    Ketika masyarakat Dayak Kanayatn melanggar hukum adat, mereka sangat malu ketimbang
    mereka melanggar peraturan pemerintah.
    Hal ini karena adat merupakan peraturan warisan nenek moyang yang bersifat universal dan mengikat. Tidak menghormati adat dianggap “tidak beradat”. Bila masyarakat Dayak Kanayatn tidak beradat, maka dapat disamakan bukan orang Dayak. Hal seperti inilah yang menyebabkan tradisi lisan dan adat sangat dihormati, serta dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakatnya. Tradisi lisan Dayak Kanayatn terkait erat dengan upacara.
    Semua tata pergaulan, perilaku dan upacara dalam masyarakat Dayak Kanayatn diatur oleh adat dan adanya sangsi bagi setiap pelanggaran. Melalui adat ini pula semua bentuk upacara dan musik dalam upacara dapat terjaga kelestariannya. Artinya adat atau tradisi lisan Dayak Kanayatn mengharuskan adanya upacara, sedangkan upacara berkaitan erat dengan musik sebagai bagian upacara.
    Tradisi lisan masyarakat Dayak Kanayatn merupakan bagian dari mitos yang berhubungan dengan kepercayaan. Mitos-mitos ini menerangkan suatu kejadian yang suci atau suatu peristiwa yang dialami nenek moyang jaman dahulu. Masa purba merupakan masa yang suci dan pada waktu itu masih terjadi pertemuan dengan Ilahi. Keseluruhan mitos ini menjadi dasar tingkah laku untuk mendukung stabilitas pergaulan di masyarakat.
    Masyarakat sangat menghormati mitos, karena adat lahir dari mitos tersebut. Oleh karena itu wajar saja bila sebagian orang menganggap mitos sebagai kitab sucinya masyarakat Dayak Kanayatn, bahkan bagi seluruh masyarakat Dayak di Kalimantan.
    Tradisi lisan Dayak Kanayatn terbagi menjadi dua bagian, yaitu yang bercorak cerita, seperti cerita rakyat, legenda, epik, dan yang bercorak bukan cerita, seperti ungkapan, nyanyian puisi lisan, peraturan dan upacara adat.

    Adapun tradisi lisan tersebut adalah sebagai berikut.
    Bercorak Cerita
    • Singara, jenis cerita rakyat biasa yang berhubungan dengan situasi kehidupan di masyarakat, seperti cerita jenaka, cerita pelipur lara, cerita binatang dan cerita percintaan.
    • Gesah, adalah cerita yang berhubungan dengan agama lama atau agama asli dan asal usul kehidupan. Contohnya cerita pahlawan, asal usul dunia, kehidupan, manusia, asal usul padi dan bercocok tanam (berladang), dan lain sebagainya.
    • Osolatn, yaitu kisah asal usul keturunan (jujuhatn) atau tentang silsilah keturunan suatu keluarga yang dapat dilacak lewat cerita tersebut. Contohnya seperti Osolatn atau jujuhatn Bukit Talaga.
    • Batimakng, yaitu kegiatan yang bersifat hiburan atau bujukan orang tua untuk anak-anak. Biasanya dibawakan pada waktu senggang atau saat mau tidur, seperti pepatah, pantun atau lagu (lagu pengantar tidur).
    • Pantutn, yaitu cerita berbentuk puisi yang berisi nasehat, peringatan, dan kasih sayang. Pantun ini banyak dibawakan dalam lagu-lagu Jonggan
    • Sungkalatn atau sungkaatn, yaitu cerita berbentuk perumpamaan atau pepatah tentang peringatan, penjelasan dan nasehat.
    • Salong, yaitu cerita dalam bentuk sindiran tentang suatu kebiasaan atau perilaku yang kurang baik mengenai pergaulan dalam masyarakat.

    Bercorak Bukan Cerita
    • Sampore’, yaitu upacara yang berhubungan dengan rehabilitasi hubungan yang pernah cacat atau selisih, seperti dalam upacara perobatan Lenggang, Liatn, Dendo, Babuis (karena jukat atau roh halus yang mengganggu), Bapipis dan Batapukng Tawar.
    • Lala’, adalah semacam pantang atau larangan bagi masyarakat Kanayatn untuk makan makanan jenis tertentu, melakukan perkerjaan tertentu. Sebagai contoh bapantang sehabis mengadakan upacara ka’ Panyugu yang dilakukan masyarakat Dayak Kanayatn di sekitar Bukit Talaga.
    • Tanung, yaitu menentukan jenis perbuatan untuk mencari cara terbaik sebelum melakukan sesuatu dalam keadaan mendesak, seperti keadaan gawat, perang dan lain sebagainya. Tanung ini terbagi menjadi 5 macam, yaitu Tanung Ai’, Tanung Tali, Tanung Karake’, Tanung Sarakng Pinang, dan Tanung Dapa’ Layakng.
    • Baremah, yaitu permohonan penutup dalam suatu upacara atau sebagai tanda syukur atas hasil pekerjaan, seperti upacara pasca panen.
    • Renyah, yaitu sejenis pantun yang dilagukan yang biasanya berisi nasehat, sindiran, dan pesan yang terkait dengan kehidupan. Renyah biasanya dituturkan saat ke ladang, kebun dan hutan.
    • Bacece’, yaitu perundingan para tokoh kampung, sanak keluarga, kerabat sekampung mengenai budi, hutang orang yang telah meninggal.
    • Pangka’, yaitu upacara untuk memperingati Ne’ Baruakng sewaktu turun ke bumi membawa padi dan mengajarkan tradisi berladang kepada manusia.
    • Mura’atn, yaitu melakukan doa secara pribadi agar tidak ditimpa malapetaka.
    • Liatn, yaitu upacara ritual yang bersifat magis dan sakral dalam bentuk tarian dan doa atau vokal mantra (mantra yang dinyanyikan). Tujuannya pelaksanaan upacara ini tergantung dari orang atau keluarga yang melaksanakan, seperti berobat, mayar niat (membayar niat), ngangkat paridup (mengharap kehidupan yang lebih baik), dan lain sebagainya.
    • Mulo, yaitu pengucilan bagi orang yang melanggar adat istiadat dalam suatu masyarakat adat.
    • Gawe atau Gawai, yaitu upacara syukur atas apa yang telah diberikan Jubata atau menandai awal suatu kehidupan baru, seperti Gawe pasca panen, Gawe Balak (awal masa remaja), dan Gawe Penganten (menempuh hidup baru dalam berkeluarga).
    • Totokng, yaitu upacara penghormatan kepada kepala kayauan (kepala hasil mangayau) agar jangan sampai terkena kutuk kepala tersebut. Upacara ini dapat pula dikatakan untuk membuang sangar (dosa) atas kesalahan yang dilakukan saat Mangayau (memotong kepala) zaman dahulu.
    • Nyangahatn, yaitu upacara sembahyang atau berdoa menurut agama asli orang Dayak Kanayatn. Nyangahatn biasanya dilakukan sebelum melakukan sesuatu atau pada awal melakukan suatu upacara agar selamat dan terhindar dari gangguan makhluk halus. Nyangahatn juga digunakan untuk memanggil roh halus yang akan dimintai bantuannya dalam ritual pengobatan tradisional, seperti pengobatan dalam upacara liatn.
    • Dendo dan Lenggang, yaitu ritual perdukunan tradisi Dayak Kanayatn yang bersifat magis dan mendapat pengaruh budaya Melayu dan Cina. Tujuan upacara ini biasanya menyesuaikan niat orang atau keluarga yang melaksanakan upacara tersebut.
    Sumber: Banua Dayak