Moachir Barbosa

Tumbal Kejayaan Sepakbola Brazil
Sebuah gol membuat Moachir Barbosa, kiper brazil yang paling cemerlang pada 50 tahun pertama abad ke-20, tercampak dari idola yang dipuja menjadi pemain paling terhina dalam sejarah sepakbola. Tak hanya segala prestasi dan jasanya dilupakan. Barbosa bahkan diasingkan karena dipercaya membawa sial. Hampir seperti Memedi, para ibu di Brazil bahkan memakai nama Barbosa untuk menakut-nakuti anaknya. Kejayaan sepakbola Brazil, hampeir tidak dikatakan, tertumpu diatas kebencian terhadapnya.

Penjaga Gawang Bertangan Telanjang
Moachir Barbosa Nascimento lahir pada 27 maret 1921 di Campinas, bagian tenggara Negara bagian Sao Paulo, Brazil. Memulai karir sepakbolanya di klub-klub kecil dikampung halamannya, barbosa kemudian meniti tangga ketenarannya setelah bergabung dengan klub raksasa Brazil, Vasco da Gama.
Selama 10th masa pengabdiannya di Vasco, kipper yang dikenal enggan memakai sarung tangan, karena lebih suka meyentuh kulit bola langsung dengan telapak tangan telanjangnya, ini merengkuh gelar liga local lima kali, 1945, 1947, 1949, 1950, dan 1952. Sementara gelar Internasional pertamanya dia peroleh saat mengantar Vasco da Gama menjuarai Campeonato Sul-Amricano de Campeos (cikal bakal Copa Libertadores) pada 1948.
Sepakterjangnya yang gemilang bersama Vasco akhirnya membuka jalan lempang bagi Barbosa menuju skuad A Selecao, (sebutan untuk tim nasional Brazil). Yang hebat, dialah kipper kulit hitam pertama di tim nasional Brazil. Dengan Barbosa berada dibawah mistar gawang, Brazil memenangi Copa Amerika 1949 setelah memukul Paraguay 7-0 di final. Menjelang Piala Dunia 1950, tak ada nama kipper lain yang bias mengutak atik posisi Barbosa di bawah mistar gawang Brazil.
Namun, bukannya menjadi puncak pencapaiannya sebagai pemain sepakbola, Piala Dunia 1950 justru menjadi tak ubahnya altar penyembelihan bagi Barbosa. Berkebalikan dengan harapannya untuk menjadi kipper pertama Brazil yang mengangkat Tropi Piala Dunia, barbosa malah menjadi pemain paling dibenci dalam sepanjang sejarah sepakbola Brazil.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Berikanlah komentar yang membangun