Upacara Adat Dayak yang berkaitan dengan Inisiasi

Sebelumnya saya juga sudah membahas sebuah artikel yang berjudul "Upacara Adat Dayak yang berkaitan dengan Pertanian" Nah untuk kali ini saya akan melanjutkan sambungannya dengan artikel yang berjudul "Upacara Adat Dayak yang berkaitan dengan Inisiasi", namun, sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya jika kita memahami salah satu arti kata "inisiasiyang ada dalam judul artikel tersebut terlebih dahulu, agar kita dapat lebih mudah memahami isi artikel yang akan kita baca saat ini.
Berikut adalah penjelasan makna dari kalimat "Inisiasi" menurut Wikipedia Indonesia.


"Inisiasi adalah sebuah peraayan ritus yang menjadi tanda masuk atau diterimanya seseorang didalam sebuah kelompok atau masyarakat. Inisiasi juga menjadi sebuah tanda formal diterima menjadi dewasa didalam sebuah komunitas"

Setelah itu sobat membaca arti kalimat diatas, sekarang saatnya untuk mulai membaca isi artikel yang berjudul "Upacara Adat Dayak yang berkaitan dengan Inisiasi" ini.
Berikut ini adalah upacara Adat Dayak yang berkaitan dengan Inisiasi:
1. Upacara sebelum perkawinan
Biasanya sebelum upacara pernikahan diadakan, terlebih dahulu pihak keluarga melakukan Bahaupm (musyawarah). Pada upacara ini calon mempelai laki-laki dan mempelai perempuan akan menentukan apakah suami ikut istri atau sebaliknya.

2. Upacara Ngaladakng Buntikng
Upacara ini dilaksanakan di kamar suami istri pada saat hamil 3 bulan. Upacara ini dilakukan dengan maksud menghindari keguguran, terutama saat hamil pertama.

3. Upacara Batalah
Upacara Batatah, yaitu upacara untuk memberi nama pada bayi yang baru lahir. Upacara ini dilakukan setelah tiga atau tujuh hari kelahiran bayi yang didahului dengan prosesi pemandian bayi. Apabila upacara ini dilakukan pada hari ketiga setelah kelahiran bayi, maka upacara ini harus disertai dengan penyembelihan seekor ayam untuk selamatan. Bila upacara dilaksanakan pada hari ketujuh, maka disembelih seekor babi untuk perjamuan dan balas jasa yang menolong kelahiran.

4. Upacara Batenek
Batenek adalah upacara melubangi telinga anak perempuan (tindik). Upacara ini dilakukan setelah anak berumur antara dua sampai tiga tahun.

5. Upacara Babalak
Babalak adalah upacara penyunatan anak laki-laki di bawah usia sepuluh tahun. Upacara ini masih tetap dijalankan walaupun orang Dayak masih memegang kuat kepercayaan lama. Dalam upacara ini biasanya disembelih tiga ekor babi dan dua belas ekor ayam. Bagi keluarga yang tidak mampu, perayaannya dapat digabungkan dengan keluarga lain yang mampu, namun harus menyumbang seekor ayam, tiga kilogram beras sunguh (beras biasa), dan tiga kilogram beras pulut (ketan).

6. Upacara Adat Karusakatn.
Karusakatn adalah upacara yang berhubungan dengan kematian. Bagi orang Dayak Kanayatn, orang yang meninggal harus dikuburkan paling lama satu malam setelah meninggal. Upacara kematian ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
  • Upacara adat Basubur, yakni upacara untuk memberi makan orang yang telah meninggal;
  • Upacara Barapus, yaitu upacara yang dilakukan tiga hari setelah pemakaman untuk memberitahukan kepada orang yang meninggal bahwa ia telah meninggal dunia
  • Upacara Malahi, yaitu upacara yang dilakukan di tengah ladang seperti orang yang meninggal itu melakukan sesuatu, seperti mengerjakan ladang atau sedang panen. Pelaksanaan upacara ini bertujuan agar arwah orang yang meninggal tidak mengganggu ladang;
  • Upacara Ngalapasatn tahun mati, yakni upacara untuk melepas arwah orang yang telah meninggal setelah tiga tahun. Jika belum genap tiga tahun, maka keluarga orang yang meninggal harus memberi sesaji setiap ada upacara adat.
Sumber: Banua Dayak

    Share this

    Related Posts

    Previous
    Next Post »

    Berikanlah komentar yang membangun